Kamis, 25 Agustus 2011

RAHASIA IDUL FITRI

Apa rahasia idulfitri tersebut? Idulfitri adalah hari kemenangan dan kesucian, karena merupakan Kemenangan setelah melakukan Jihad yg terbesar, yaitu berjihad melawan hawa nafsu selama sebulan penuh. Maka disunnahkan untuk bersilaturahmi, menghias diri dengan pakaian indah dlsb, bukan karena pamer dan riya, tetapi membesarkan syiar Allah swt. Dan di hari ini sebagian besar Ummat Muhammad saw diampuni Allah swt seluruh dosa dosanya. Apakah semua orang yang berpuasa berhak mendapatkan gelar fitrah atas puasa beliau? Semua orang yg berpuasa dg Bersungguh sungguh menahan hawa Nafsunya semampunya dan mengikuti syarat2 sah puasa, dan menghindari hal hal yg membatalkan puasa dan pahala puasa, maka bagi mereka anugerah tsb.. Mengapa orang orang kadang lalai akan akhir ramdan mereka malah disibukan mengejar lebaran dengan keduniaannya? Kebiasaan Syaitan untuk selalu menyesatkan di waktu waktu yg mulia, dan banyak mereka yg terjerumus hingga menghancurkan ramadhannya dg merusak akhir ramadhan, disaat Gemilang cahaya anugerah Allah sedang memuncak, Mereka justru berpaling dari Nya swt, bagai Maha Raja sedang menyodorkan nampan nampan Hadiah berlian2 termahal yg tak akan pernah kita temukan Maha Raja sebaik ini dan tak akan ada hadiah lebih berharga dari ini, kita malah berpaling menepiskan tangan sang Maha Raja hingga nampan berlian itu tumpah dan kita pergi pada Kepala penjahat musuh si Raja, untuk menerima batu batu tak berguna, yg justru hal itu membuat Maha Raja Murka. Naudzubillah.. Allahummahdiy Qaumiy fainnahum laa ya?lamun.. Doakan mereka, mereka ummat Muhammad saw yg tersesat dan tak tahu arah, ingatkan saudara kita dari kebutaannya, mungkin sebab peringatan kita dan doa kita atas mereka, semoga itu menjadi penambal dari kekurangan kekurangan kita dalam menjalankan Ramadhan. Adakah amalan khusus yang bisa saya amalkan ketika masuk malam takbiran? dimana terkadang orang merasa merdeka akan romadhon. dengan kebebasan yang tidak terkontrol. ? Sabda Rasulullah saw : ?hiasilah Ied kalian dg Takbir. ? Sabda Rasulullah saw : ?Barangsiapa mengucapkan ?SUBHANALLAH WABIHAMDIHI pada hari Idulfitri sebanyak 300X, dan menghadiahkannya untuk ummat muslimin, maka masuklah pada setiap kubur 1000 cahaya, dan Allah jadikan dikuburnya kelak baginya bila ia wafat 1000 cahaya pula? ? Barangsiapa yg menghidupkan malam idul fitri dg Tahajjud dan mengingat dosa dan bertafakkur, maka Allah akan membuat hatinya terus hidup pada saat matinya semua hati. (Sumber – Mukasyiaftulquluub – Imam Ghazali bab Fadhlul Ied) Sumber Habib Munzir Al Musawwa

Sabtu, 20 Agustus 2011

BERBUAT LEBIH BAIK........................................

Belajar Dari Seorang Ibu Penjual KUE Di Karangayu, sebuah desa di Kendal, Jawa Tengah, hiduplah seorang ibu penjual tempe. Tak ada pekerjaan lain yang dapat dia lalukan sebagai penyambung hidup. Meski demikian, nyaris tak pernah lahir keluhan dari bibirnya. Ia jalani hidup dengan riang. "Jika tempe ini yang nanti mengantarku ke surga, kenapa aku harus menyesalinya. .." demikian dia selalu memaknai hidupnya. Suatu pagi, setelah shalat subuh, dia pun berkemas. Mengambil keranjang bambu tempat tempe, dia berjalan ke dapur. Diambilnya tempe-tempe yang dia letakkan di atasmeja panjang. Tapi, deg! dadanya gemuruh. Tempe yang akan dia jual, ternyata belum jadi. Masih berupa kacang kedelai, sebagian berderai, belum disatukan ikatan-ikatan putih kapas dari peragian. Tempe itu masih harus menunggu satu hari lagi untuk jadi. Tubuhnya lemas. Dia bayangkan, hari ini pasti dia tidak akan mendapatkan uang, untuk makan, dan modal membeli kacang kedelai, yang akan dia olah kembali menjadi tempe. Di tengah putus asa, terbersit harapan di dadanya. Dia tahu, jika meminta kepada Allah, pasti tak akan ada yang mustahil. Maka, di tengadahkan kepala, dia angkat tangan, dia baca doa. "Ya Allah, Engkau tahu kesulitanku. Aku tahu Engkau pasti menyayangi hamba-Mu yang hina ini. Bantulah aku ya Allah, jadikanlah kedelai ini menjadi tempe. Hanya kepada-Mu kuserahkan nasibku..." Dalam hati, dia yakin, Allah akan mengabulkan doanya. Dengan tenang, dia tekan dan mampatkan daun pembungkus tempe. Dia rasakan hangat yang menjalari daun itu. Proses peragian memang masih berlangsung. Dadanya gemuruh. Dan pelan, dia buka daun pembungkus tempe. Dan... dia kecewa. Tempe itu masih belum juga berubah. Kacang kedelainya belum semua menyatu oleh kapas-kapas ragi putih. Tapi, dengan memaksa senyum, dia berdiri. Dia yakin, Allah pasti sedang "memproses" doanya. Dan tempe itu pasti akan jadi. Dia yakin, Allah tidak akan menyengsarakan hambanya yang setia beribadah seperti dia. Sambil meletakkan semua tempe setengah jadi itu ke dalam keranjang, dia berdoa lagi. "Ya Allah, aku tahu tak pernah ada yang mustahil bagi-Mu. Engkau Maha Tahu, bahwa tak ada yang bisa aku lakukan selain berjualan tempe. Karena itu ya Allah, jadikanlah. Bantulah aku, kabulkan doaku..." Sebelum mengunci pintu dan berjalan menuju pasar, dia buka lagi daun pembungkus tempe. Pasti telah jadi sekarang, batinnya. Dengan berdebar, dia intip dari daun itu, dan... belum jadi. Kacang kedelai itu belum sepenuhnya memutih. Tak ada perubahan apa pun atas ragian kacang kedelai tersebut. "Keajaiban Tuhan akan datang... pasti," yakinnya. Dia pun berjalan ke pasar. Di sepanjang perjalanan itu, dia yakin, "tangan" Tuhan tengah bekerja untuk mematangkan proses peragian atas tempe-tempenya. Berkali-kali dia dia memanjatkan doa... berkali-kali dia yakinkan diri, Allah pasti mengabulkan doanya. Sampai di pasar, di tempat dia biasa berjualan, dia letakkan keranjang-keranjang itu. "Pasti sekarang telah jadi tempe!" batinnya. Dengan berdebar, dia buka daun pembungkus tempe itu, pelan-pelan. Dan... dia terlonjak. Tempe itu masih tak ada perubahan. Masih sama seperti ketika pertama kali dia buka di dapur tadi. Kecewa, airmata menitiki keriput pipinya. Kenapa doaku tidak dikabulkan? Kenapa tempe ini tidak jadi? Kenapa Tuhan begitu tidak adil? Apakah Dia ingin aku menderita? Apa salahku? Demikian batinnya berkecamuk. Dengan lemas, dia gelar tempe-tempe setengah jadi itu di atas plastik yang telah dia sediakan. Tangannya lemas, tak ada keyakinan akan ada yang mau membeli tempenya itu. Dan dia tiba-tiba merasa lapar... merasa sendirian. Tuhan telah meninggalkan aku, batinnya. Airmatanya kian menitik. Terbayang esok dia tak dapat berjualan... esok dia pun tak akan dapat makan. Dilihatnya kesibukan pasar, orang yang lalu lalang, dan "teman-temannya" sesama penjual tempe di sisi kanan dagangannya yang mulai berkemas. Dianggukinya mereka yang pamit, karena tempenya telah laku. Kesedihannya kian memuncak. Diingatnya, tak pernah dia mengalami kejadian ini. Tak pernah tempenya tak jadi. Tangisnya kian keras. Dia merasa cobaan itu terasa berat... Di tengah kesedihan itu, sebuah tepukan menyinggahi pundaknya. Dia memalingkan wajah, seorang perempuan cantik, paro baya, tengah tersenyum, memandangnya. "Maaf Ibu, apa ibu punya tempe yang setengah jadi? Capek saya sejak pagi mencari-cari di pasar ini, tak ada yang menjualnya. Ibu punya?" Penjual tempe itu bengong. Terkesima. Tiba-tiba wajahnya pucat. Tanpa menjawab pertanyaan si ibu cantik tadi, dia cepat menadahkan kedua tangannya. "Ya Allah, saat ini aku tidak ingin tempe itu jadi. Jangan engkau kabulkan doaku yang tadi. Biarkan sajalah tempe itu seperti tadi, jangan jadikan tempe..." Lalu segera dia mengambil tempenya. Tapi, setengah ragu, dia letakkan lagi. "jangan-jangan, sekarang sudah jadi tempe..." "Bagaimana Bu? Apa ibu menjual tempe setengah jadi?" tanya perempuan itu lagi. Kepanikan melandanya lagi. "Duh Gusti... bagaimana ini? Tolonglah ya Allah, jangan jadikan tempe ya?" ucapnya berkali-kali. Dan dengan gemetar, dia buka pelan-pelan daun pembungkus tempe itu. Dan apa yang dia lihat? Pembaca, Di balik daun yang hangat itu, dia lihat tempe yang masih sama. Belum jadi! "Alhamdulillah!" pekiknya, tanpa sadar. Segera dia angsurkan tempe itu kepada si pembeli. Sembari membungkus, dia pun bertanya kepada si ibu cantik itu. "Kok Ibu aneh ya, mencari tempe kok yang belum jadi?" "Oohh, bukan begitu, Bu. Anak saya, si Shalauddin, yang kuliah S2 di Australia ingin sekali makan tempe, asli buatan sini. Nah, agar bisa sampai sana belum busuk, saya pun mencari tempe yang belum jadi. Jadi, saat saya bawa besok, sampai sana masih layak dimakan. Oh ya, jadi semuanya berapa, Bu?" ----------------------------------Selesai-------------------------------- Dalam kehidupan sehari-hari, kita acap berdoa, dan "memaksakan" Allah memberikan apa yang menurut kita paling cocok. Dan jika doa kita tidak dikabulkan, kita merasa diabaikan, merasa kecewa, merasa hidup ini tidak adil. Padahal, Allah paling tahu apa yang paling baik untuk hamba-Nya. Sungguh, semua rencana Allah adalah SEMPURNA.

Kamis, 18 Agustus 2011

SEMUA DARI NOL % DAN TETAP BERSYUKUR


Sering kita melihat banyak orang sukses, hidup glamor, mau beli apapun tinggal pilih karena uang yang berlebih.
Terkadang rasa iri hati dan cemburu datang menghampiri kita.
Kita mengeluh pada diri sendiri dan pada Tuhan :
"kenapa sih saya tidak di ciptakan jadi orang kaya?kenapa sih hidup saya serba kekurangan?kenapa ? kenapa? dan kenapa..."

Kita menyalahkan orang tua yang selalu memberi uang sedikit, kita menyalahkan semuanya.
Padahal, tanpa kita sadari kesalahan itu ada dalam diri kita sendiri.
Tahukah kawan?
Kebanyakan dari orang sukses menempuh sendiri ujian beratnya dengan usaha, kesabaran, dan keyakinan yang kuat. Mereka bisa lulus dari ujian tersebut karena ada semangat yang mereka ciptakan dalam diri bahwa suatu hari nanti mimpi itu akan menjadi kenyataan.
Saya yakin, segala sesuatu itu dimulai dari NOL.
Tidak ada kesuksesan yang instan, selalu ada tahap-tahap yang membimbing kita sampai kita benar-benar siap menerima kesuksesan itu. Coba tengok, anak manja yang tiba-tiba memperoleh segudang warisan dari orangtuanya yang kaya raya. Untuk sesaat ia merasa senang, tapi ia belum siap, dan ia kaget.
Maka hasilnya warisan itu tidak akan bertahan lama karena ia tidak mampu mengelolanya.
Yakinlah, bahwa Tuhan selalu memberi yang terbaik dan kita tidak pernah tahu apa rencana Tuhan di balik semua ujianNya. Bisa saja, Tuhan memberikan hidup sulit dengan ekonomi pas-pasan agar kita selalu berusaha mendapat yang lebih baik dan tidak malas, mungkin jika Tuhan memberi kita hidup mewah dan bergelimang harta kita akan menjadi pribadi yang malas dan tidak berkembang. Jadi syukurilah apapun keadaan hidup kita.

Tetaplah berpikir positif terhadap segala sesuatu yang Tuhan berikan pada kita, asalkan kita mau berusaha dan punya niat yang kuat MIMPI KITA AKAN TERWUJUD!!

Jangan lupa berdoa :)

Minggu, 31 Juli 2011

MENGAITKAN SEGALA URUSAN DENGAN ALLAH

Setiap urusan yang tidak dikaitkan kepada Allah, berpotensi menjadi besar, rumit, dan berat. Karena itu, orang yang paling sengsara dalam hidup adalah orang yang tidak mengenal Allah. Semua yang dilakukannya tidak memiliki gantungan yang kokoh.

Tidak ada rezeki selain dari Allah. Sekecil apa pun itu, semuanya datang dari Allah. Manusia hanya sekadar perantara. Saat kita lapar, kemudian ada yang memberi kita makan. Maka yakinlah bahwa makanan itu datang dari Allah, orang itu hanya sekadar perantara. Benar ungkapan Imam Al Ghazali, "Dia (Allah) yang menciptakan rezeki dan menciptakan yang mencari rezeki, serta Dia pula yang mengantarnya kepada mereka serta menciptakan sebab-sebab sehingga mereka dapat menikmatinya".

Saudaraku, yang paling mahal dari pemberian adalah ingat kepada Allah. Contohnya saat mendapat uang. Yang terpenting bukan uangnya, namun bagaimana uang tersebut menjadikan kita ingat dan bersyukur kepada Allah. Saat kita dikaruniai rumah, maka yang terpenting bukan bagus dan megahnya rumah, namun bagaimana rumah itu bisa mendekatkan kita kepada Allah. Saat Rezeki terbesar kita bukan datangnya sesuatu, namun ingat Allah karena sesuatu itu.

Ali bin Abi Thalib berkata, "Jangan merasa adanya yang memberi nikmat kepadamu selain Allah. Dan anggaplah semua nikmat yang engkau terima dari selain Allah itu sebagai kerugian.''

Segala sesuatu yang kita alami, benar-benar ada dalam kekuasaan Allah. Semuanya terjadi karena izin Allah, entah yang baik maupun yang buruk. Andai kita bermaksiat, maka maksiat yang kita lakukan terjadi karena izin Allah. Karena itu, jangan mencari izin Allah. Yang harus kita cari adalah ridha Allah. Ridha Allah ini hakikatnya adalah izin yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat kita. Demikian pula saat mencari rezeki. Semua yang kita dapatkan, halal maupun haram, datang kepada kita karena izin Allah. Rezeki yang kita dapatkan akan berkah dan membawa kebaikan bila dikaitkan dengan Allah sebagai Dzat Pemberi Rezeki.

Saudaraku, setiap urusan yang tidak dikaitkan kepada Allah, berpotensi menjadi besar, rumit, dan berat. Orang yang paling sengsara dalam hidup adalah orang yang tidak mengenal Allah. Semua yang dilakukannya tidak memiliki gantungan yang kokoh.

Jadi, kita akan stres bila hati lebih bergantung kepada ikhtiar daripada kepada Allah. Saat berbisnis misalnya. Bila kita menggantungkan kesuksesan bisnis hanya pada strategi yang kita rancang, kita akan stres bahkan depresi ketika bisnis tersebut mengalami kegagalan. Saat kita mendambakan pendamping hidup, dan kita menggantungkan harapan pada ikhtiar semata, maka kita akan stres saat gagal menikah. Idealnya, ikhtiar seratus persen dan keyakinan pun seratus persen. Keyakinan, adalah pangkalan tempat berpijak. Hati harus yakin, sambil terus menyempurnakan ikhtiar. Wallahu a'lam.


Rabu, 29 Juni 2011

Yuuuk....! KITA JANJIAN KE SURGA

",,Janji Bertemu di Surga,,"

Ada sebuah kisah cinta menarik berjudul 'Janji Bertemu di Surga'.
Begini ceritanya, al-Mubarrid mengisahkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja' bin Amr an-Nakha'i.

Di Kuffah, ada seorang pemuda tampan, kuat beribadah dan sangat rajin.

Suatu ketika, dia mampir ke kampung Bani an-Nakha'. Dilihatnya seorang wanita cantik dan langsung jatuh cinta. Wanita itu pun memiliki perasaan yang sama terhadapnya.

Pemuda ini kemudian mengutus seseorang untuk mendatangi ayah wanita itu demi melamarnya.
Tapi syang, si ayah mengabarkan bahwa putrinya telah dijodohkan dengan slah seorang sepupunya.

Meski begitu, cinta mreka tak padam, bahkan makin berkobar.
Si wanita mengirim sebuah pesan lewat seseorang untuk sang kekasih.

Pesan itu berbunyi : 'Aku tau betapa besar cintamu kepadaku dan betapa aku diuji denganmu. Bila kamu setuju, aku akan mengunjungimu atau aku akan mempermudah jalan untuk menemuiku di rumah'.

Dijawab oleh pemuda tadi melalui org suruhannya : 'Aku tdk stju dgn 2 alternatif itu karena dalam firman Allah dikatakan : "...sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar (kiamat)". (QS.Yunus [10]:15).
'Aku takut pada api yang tdk prnh mengecil nyalanya dan tdk prnh padam kobarannya.'

Ketika pesan itu sampai, si wanita pun berkata, "Rupanya dia masih takut kpd Allah. Demi Allah, tak ada org lain yg jauh lbh bertaqwa kpd Allah. Semua hamba berhak tahu akan hal itu."

Kemudian, wanita itu meninggalkan segala urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan2 buruknya. Ia mulai beribadah dan mendekatkan diri kpd Allah. Tapi, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu pd sang kekasih.

Tubuhnya semakin kurus menahan rindu smpai akhirnya meninggal dunia.

Si pemuda seringkali berziarah ke kuburnya. Dia menangis dan selalu mendoakannya.

Suatu waktu, si pemuda tertidur. Dia mimpi berjumpa dengan kekasihnya yg terlihat bgtu rupawan.

Dalam mimpi itu, dia sempat bertanya,
"Bagaimana keadaanmu ? Apa yg kau dptkn stlh meninggal ?"

Si wanita menjawab,
"Sebaik-baik cinta, wahai org yg bertanya, adalah cintamu. Cinta yg mengiring pd kebaikan."

Si pemuda itu lantas bertanya,
"Jika demikian, kemanakah kau pergi ?"

"Aku skrg mnju kenikmatan dan kehidupan yg tiada berakhir. Di surga kekekalan yg dpt kumiliki dan tak akan prnh musnah," jwb wanita itu.

"Ku harap, kau selalu ingat pdku di sana. Aku di sini juga tdk prnh melupakanmu," kata si pemuda.

"Demi Allah, aku jg tk prnh melupakanmu. Aku mnta kpd Tuhanku dan Tuhanmu (Allah SWT) agr kita nnti bisa dipertemukan. Maka bantulah aku dlm hal ini dgn kesungguhanmu beribadah," sahut si wanita.

Si pemuda bertanya,
"Kapan aku bisa menemuimu ?"

"Tak lama lagi kau akan dtg menemuiku", jawab si wanita.

Tujuh hari stlh mmpi itu, si pemuda pun meninggal dunia...


*Sebuah kisah cinta yg menarik untukku. Cinta yg dibangun dgn dasar taqwa dan bukan hanya nafsu. Cinta yg dibangun dgn taqwa membawa kita selalu dekat dgn Allah SWT, bukan pd kemaksiatan.*

Lalu,bgaimana dgn cinta yg Anda alami sekarang ?
(^_^)

*..Wallahu a'lam..*

0 komentar:

Poskan Komentar